akarta : Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menangkap F, bandar narkoba kelas kakap di Aceh. Sang pengedar sabu yang diklaim paling berkuasa di tanah Serambi Mekah itu tak cuma lihai di dalam negeri, BNN menyatakan F juga turut mengendalikan jaringan narkoba internasional Jakarta, Aceh, hingga ke negeri jiran Malaysia.
"Kita tangkap F. Dia bandar besarnya," kata Deputi Pemberantasan BNN Beny Mamoto di kantornya, Jakarta Timur, Kamis (28/3/2013).
Beny menjelaskan, tertangkapnya F merupakan hasil pengembangan dari kasus-kasus terdahulu. Keterangan sejumlah tersangka yang lebih dahulu diamankan mengarahkan BNN kepada F.
Sejumlah tersangka ini yakni, Muhardi cs yang ditangkap 1 April 2012, Basyarullah alias Syahrul Risyadi yang ditangkap 14 Mei 2012, Afdar yang ditangkap 1 Februari 2012, dan MMI yang ditangkap pada 31 Oktober 2012, dan tersangka lain yang merupakan jaringan Aceh.
"Berdasarkan keterangan dan alat bukti transaksi keuangan dari para tersangka, diketahui uang hasil penjualan narkotika dikirimkan kepada F," ujar Benny. "Dari situ, BNN bergerak memantau F."
F ditangkap pada Rabu (13/3). Melaju dengan mobil Porsche hitamnya, lelaki nyentrik yang celana dalamnya saja bernilai jutaan rupiah ini pun diikuti petugas BNN. "Ditangkap sekitar pukul 18.00 WIB, FA diamankan di lobi barat Plaza Indonesia," tutur Benny.
BNN juga menelusuri dugaan pencucian uang aset F di Aceh. "Kami lacak asetnya di Aceh. Ada beberapa lahan di Aceh. Terus ada beberapa ruko, 1 unit Pom bensin. Lalu ada hotel senilai Rp 20 miliar," urai Benny, Rabu 28 Maret kemarin.
"Di Jakarta, ada 1 unit porsche yang dibeli pada 2012 dengan harga Rp 2,5 miliar. BMW tipe terbaru dengan harga Rp 1,5 miliar dan ada uang di rekeningnya itu sekitar Rp 10 miliar," pungkas Benny. (Ndy)
---
Sumber : Liputan 6 SCTV
http://news.liputan6.com/read/
"Kita tangkap F. Dia bandar besarnya," kata Deputi Pemberantasan BNN Beny Mamoto di kantornya, Jakarta Timur, Kamis (28/3/2013).
Beny menjelaskan, tertangkapnya F merupakan hasil pengembangan dari kasus-kasus terdahulu. Keterangan sejumlah tersangka yang lebih dahulu diamankan mengarahkan BNN kepada F.
Sejumlah tersangka ini yakni, Muhardi cs yang ditangkap 1 April 2012, Basyarullah alias Syahrul Risyadi yang ditangkap 14 Mei 2012, Afdar yang ditangkap 1 Februari 2012, dan MMI yang ditangkap pada 31 Oktober 2012, dan tersangka lain yang merupakan jaringan Aceh.
"Berdasarkan keterangan dan alat bukti transaksi keuangan dari para tersangka, diketahui uang hasil penjualan narkotika dikirimkan kepada F," ujar Benny. "Dari situ, BNN bergerak memantau F."
F ditangkap pada Rabu (13/3). Melaju dengan mobil Porsche hitamnya, lelaki nyentrik yang celana dalamnya saja bernilai jutaan rupiah ini pun diikuti petugas BNN. "Ditangkap sekitar pukul 18.00 WIB, FA diamankan di lobi barat Plaza Indonesia," tutur Benny.
BNN juga menelusuri dugaan pencucian uang aset F di Aceh. "Kami lacak asetnya di Aceh. Ada beberapa lahan di Aceh. Terus ada beberapa ruko, 1 unit Pom bensin. Lalu ada hotel senilai Rp 20 miliar," urai Benny, Rabu 28 Maret kemarin.
"Di Jakarta, ada 1 unit porsche yang dibeli pada 2012 dengan harga Rp 2,5 miliar. BMW tipe terbaru dengan harga Rp 1,5 miliar dan ada uang di rekeningnya itu sekitar Rp 10 miliar," pungkas Benny. (Ndy)
---
Sumber : Liputan 6 SCTV
http://news.liputan6.com/read/
